Peluru2 nyasar yang ditembakkan dari senjata api tidak akan
menimbulkan percikan api yang jelas terlihat ketika mengenai permukaan
logam atau lainnya seperti yang diperlihatkan di film-film action.
Peluru normal merupakan timbal yang dilapisi tembaga. Timbal dan tembaga tidak menghasilkan percikan api, beda dengan besi/baja. Secara otomatis, peluru nyasar terpantul2 juga tidak menghasilkan percikan2 api.
Tapi ada peluru yang memang bisa menghasilkan percikan api. Peluru tersebut bukan peluru biasa melainkan yang sudah ditambah dengan fosfor. Peluru ini terbatas penggunaannya dalam dunia militer saja untuk meledakkan tanki bahan bakar atau bahan peledak.
Bold Biru: projectile dari timbal (lead) dan tembaga (copper) memang tidak akan bisa memercikkan api ketika bergesekan dengan logam/batu.
Bold Merah: Selain bersifat incendiary (membakar), peluru yang ditambahi fosfor itu fungsinya sebagai tracer, untuk melacak arah gerak peluru ketika ditembakkan.
Dan menambah info lagi: sebenarnya yang membuat percikan api ketika peluru menghantam permuakaan logam/batu adalah lapisan jaket pada peluru tersebut. Atau peluru dengan tipe steel core.
Ada dua tipe projectile:
Plain/tanpa jaket: peluru biasanya hanya berupa timbal saja, atau ditambahi lapisan tipis tembaga. Tipe peluru ini bersifat lunak sehingga ketika bertemu permukaan logam/batu akan hancur.
Namun ada juga core dengan bahan yang terbuat dari steel.
full-metal jacketed: peluru ini core-nya berisi lead, atau steel, dengan tambahan/dilapis oleh jaket metal berupa alumunium, tembaga, steel, atau alloy lain..
Yang menyebabkan percikan api adalah peluru steel-core, atau full-metal steel jacket.
Gambar2:
peluru lead-core dengan jaket tembaga
Peluru plain-lead tanpa jaket sama sekali
Peluru steel-core dengan jaket steel juga.
Sumber
Peluru normal merupakan timbal yang dilapisi tembaga. Timbal dan tembaga tidak menghasilkan percikan api, beda dengan besi/baja. Secara otomatis, peluru nyasar terpantul2 juga tidak menghasilkan percikan2 api.
Tapi ada peluru yang memang bisa menghasilkan percikan api. Peluru tersebut bukan peluru biasa melainkan yang sudah ditambah dengan fosfor. Peluru ini terbatas penggunaannya dalam dunia militer saja untuk meledakkan tanki bahan bakar atau bahan peledak.
Bold Biru: projectile dari timbal (lead) dan tembaga (copper) memang tidak akan bisa memercikkan api ketika bergesekan dengan logam/batu.
Bold Merah: Selain bersifat incendiary (membakar), peluru yang ditambahi fosfor itu fungsinya sebagai tracer, untuk melacak arah gerak peluru ketika ditembakkan.
Dan menambah info lagi: sebenarnya yang membuat percikan api ketika peluru menghantam permuakaan logam/batu adalah lapisan jaket pada peluru tersebut. Atau peluru dengan tipe steel core.
Ada dua tipe projectile:
Plain/tanpa jaket: peluru biasanya hanya berupa timbal saja, atau ditambahi lapisan tipis tembaga. Tipe peluru ini bersifat lunak sehingga ketika bertemu permukaan logam/batu akan hancur.
Namun ada juga core dengan bahan yang terbuat dari steel.
full-metal jacketed: peluru ini core-nya berisi lead, atau steel, dengan tambahan/dilapis oleh jaket metal berupa alumunium, tembaga, steel, atau alloy lain..
Yang menyebabkan percikan api adalah peluru steel-core, atau full-metal steel jacket.
Gambar2:
peluru lead-core dengan jaket tembaga
Peluru plain-lead tanpa jaket sama sekali
Peluru steel-core dengan jaket steel juga.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar