skip to main |
skip to sidebar
K.H. Ahmad Dahlan
Kyai Haji Ahmad Dahlan (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 – meninggal
di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh
bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang
ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada
masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim
yang juga menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Sri Sultan Hamengkubuwana IX (lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12
April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober
1988 pada umur 76 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin
di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia
juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga
dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Jenderal Anumerta Achmad Yani (1922-1965)
Jenderal Anti Komunis
Jenderal Achmad Yani terkenal sebagai seorang tentara yang selalu
berseberangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika menjabat
Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) atau yang sekarang menjadi
Kepala Staf Angkatan Darat sejak tahun 1962, ia menolak keinginan PKI
untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.
Wage Rudolf Soepratman
Biografi
Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman
berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan. Salah satunya bernama
Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana
ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem
van Eldik.
Brigjend Slamet Riyadi
Ignatius Slamet Rijadi (EYD: Riyadi; lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26
Juli 1927 – meninggal di Ambon, Maluku, 4 November 1950 pada umur 23
tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia. Anak dari Idris
Prawiropralebdo, seorang perwira anggota legiun Kasunanan Surakarta, ini
sangat menonjol kecakapan dan keberaniannya, terutama setelah Jepang
bertekuk lutut dan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.